Image of BERJUTA-JUTA DARI DELI

Text

BERJUTA-JUTA DARI DELI



Percayakah Anda, pada awal abad XX harga seorang manusia Indonesia tidak lebih mahal dari harga seekor sapi? Perdagangan manusia benar-benar terjadi (dan diiklankan!) pada masa itu. Berlomba-lomba para makelar memasang advertensi mencari dan menyalurkan tenaga kerja untuk mengurus pohon di sebuah perkebunan. Bukan sembarang pohon, tapi konon, pohon berdaun uang. Orang pun berbondong-bondong pergi ke tanah yang bernama Deli itu. Sampai di sana, bukan pohon uang yang ditemukan tetapi para tuan kebun Belanda yang menjadikan mereka kuli kontrak.

Perbudakan terjadi di balik rimbunnya daun-daun tembakau. Tak banyak yang tahu bahwa tembakau Deli yang terkenal di seluruh dunia, akarnya telah menyerap keringat, air mata, dan darah para kuli. Kolusi terjadi antara penguasa daerah dengan tuan kebun. Poenale Sanctie menjadi tameng yang melegalkan kekejaman mereka. Tak ada hukum yang dapat melindungi para kuli. Sampai seorang advokat mengungkap-kan perbudakan yang keji itu dalam sebuah tulisan berjudul Millioenen uit Deli. Sebuah tulisan yang menggemparkan negeri Belanda pada tahun 1902.


Ketersediaan

25SR03351813 AUL bMy Library (800)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
813 AUL b
Penerbit Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
viii, 261 hal., ilus.; 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9789792220834
Klasifikasi
813
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this