Kesejahteraan rakyat adalah tujuan dari kemerdekaan Indonesia yang selanjutnya menjadi amanat pembangunan kepada siapa pun yang melaksanakan roda pemerintahan. Di era otonomi daerah sekarang ini, kebijakan pembangunan semakin dititikberatkan pada bagaimana kesejahteraan tersebut dapat benar-benar dinikmati oleh masyarakat hingga pelosok. Sebagai jalan perubahan menuju Indonesia sejahtera, Trisakti Bung Karno telah diaktualisasikan ke dalam Nawa Cita oleh pemerintahan Jokowi-JK agar negara hadir di keseharian masyarakat. Dalam pratiknya, kendala terbesar yang dihadapi pemerintah di antaranya adalah bagaimana mewujudkan keselarasan antara prioritas pembangunan daerah dan Nawa Cita.

Untuk itu, buku ini akan menguraikan kembali Trisakti dan Nawa Cita serta hubungannya dengan pembangunan nasional/daerah dan kesejahteraan. Selanjutnya, buku ini secara mendalam akan membahas peran penting Kemendagri sebagai poros pemerintahan, integrasi Nawa Cita dalam RPJMN 2015-2019 terhadap prioritas pembangunan daerah, integrasi perencanaan dan penganggaran daerah, arsitektur kinerja pembangunan, serta evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah. Secara khusus, buku ini juga dilengkapi dengan uraian tentang pentingnya integrasi pembangunan desa dalam mencapai sasaran pembangunan nasional serta pentingnya reformasi birokrasi sebagai salah satu bagian dari gerakan revolusi mental untuk menghadirkan pemerintahan yang semakin melayani. Dengan demikian, buku ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pemerintah daerah dalam menerjemahkan visi dan misi kepala daerah (terpilih) dan bagi pembaca dalam memahami bagaimana mesin-mesin birokrasi pusat hingga daerah menjalankan roda pemerintahan di era Jokowi-JK dengan agenda Nawa Cita.